Berlokasi di Kecamatan Kasemen, 10 Km dari pusat kota Serang, yang terdiri dari :
- Bangunan utama, ruang tambahan dan serambi masjid disisi utara.
- Tiyamah atau Paviliun
- Menara, yang berfungsi untuk kumandang adzan
- Komplek makam di sisi utara Masjid Agung Banten Lama
Menurut naskah kuno "Sejarah Banten", masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin. Sama seperti umumnya masjid-masjid sejenis di Nusantara, lahan masjid ini juga berbentuk persegi panjang, sementara atapnya memiliki desain tumpang lima. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap disisi utara dan selatan bangunan utama.
Bersebelahan dengan serambi utara ini pula terdapat komplek makam sultan-sultan Banten serta keluarganya. Seperti Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar. Disisi lain, yaitu di serambi selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin, dll.
Tiyamah
Tiyamah merupakan paviliun tambahan yang terletak di sisi selatan bangunan inti Masjid Agung. Paviliun dua lantai ini berbentuk persegi panjang dengan gaya arsitektur Belanda kuno. Bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Hendick Lucasz Cardeel. Tiyamah adalah paviliun yang difungsikan sebagai tempat rapat, dan acara-acara kajian Islami.
Menara
Menara ini terletak di halaman depan komplek Masjid Agung. Masyarakat setempat meyakini bahwa menara ini dirancang oleh Hendick Lucasz Cardeel, tetapi tanggal pembuatannya tidak diketahui dengan pasti. Berdasarkan naskah kuno : Journal van de Reyse "(De Eerste Scipvaart der Nederlanders naar Oost Indie Onde Cornelis de Houtman, 1595-1597); mengisyaratkan bahwa menara ini dibuat antara tahun 1595-1597.
Makam Sultan dan Kerabat Sultan
Komplek makam ini terletak di sisi utara bagian utama Masjid Agung. Di komplek pemakaman ini terdapat makam sultan dan anggota keluarga lainnya.
- Bangunan utama, ruang tambahan dan serambi masjid disisi utara.
- Tiyamah atau Paviliun
- Menara, yang berfungsi untuk kumandang adzan
- Komplek makam di sisi utara Masjid Agung Banten Lama
Menurut naskah kuno "Sejarah Banten", masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin. Sama seperti umumnya masjid-masjid sejenis di Nusantara, lahan masjid ini juga berbentuk persegi panjang, sementara atapnya memiliki desain tumpang lima. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap disisi utara dan selatan bangunan utama.
Bersebelahan dengan serambi utara ini pula terdapat komplek makam sultan-sultan Banten serta keluarganya. Seperti Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar. Disisi lain, yaitu di serambi selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin, dll.
Tiyamah
Tiyamah merupakan paviliun tambahan yang terletak di sisi selatan bangunan inti Masjid Agung. Paviliun dua lantai ini berbentuk persegi panjang dengan gaya arsitektur Belanda kuno. Bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Hendick Lucasz Cardeel. Tiyamah adalah paviliun yang difungsikan sebagai tempat rapat, dan acara-acara kajian Islami.
Menara
Menara ini terletak di halaman depan komplek Masjid Agung. Masyarakat setempat meyakini bahwa menara ini dirancang oleh Hendick Lucasz Cardeel, tetapi tanggal pembuatannya tidak diketahui dengan pasti. Berdasarkan naskah kuno : Journal van de Reyse "(De Eerste Scipvaart der Nederlanders naar Oost Indie Onde Cornelis de Houtman, 1595-1597); mengisyaratkan bahwa menara ini dibuat antara tahun 1595-1597.
Makam Sultan dan Kerabat Sultan
Komplek makam ini terletak di sisi utara bagian utama Masjid Agung. Di komplek pemakaman ini terdapat makam sultan dan anggota keluarga lainnya.



